Sabtu, 13 Juli 2013

Awal mula yang sedikit terlambat

"Tiap manusia bisa terbang, yang di butuhkan hanya seseorang untuk menunjukkan bagaimana cara melebarkan sayapnya". 
Dia, seseorang yang bingung akan dunia. Entah kemana dia akan melangkah, dia selalu saja mengikuti apa yang ada atau ditujukan kepadanya. Orang yang keras kepala, yang dia tahu cuma mengikuti nalurinya menjalani apa yang dia suka. Dia tertawa, masa bodoh dengan apa yang ada disekitarnya yang dia tahu dengan  tertawa maka akan bahagia.
Dia adalah manusia yang selalu bingung menentukan arah, belok kanan, belok kiri atau lurus saja. Dia hanya tau dia harus terus berjalan tidak boleh berhenti. Sampai di suatu titik ketika kebuntuan menghadangnya, daripada memilih untuk berhenti dia lebih memilih untuk mundur lagi kebelakang. Karena yang penting baginya adalah terus dan terus berjalan. Dia juga orang yang tidak konsisten, melepaskan apa yang selama ini dia inginkan dan mencoba mendapatkan apa yang bisa dia dapatkan.
Realistis katanya, padahal dia tidak pernah betul - betul berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan.
Takut terluka katanya, padahal dengan tidak berusaha itulah yang sebenarnya luka.
Singkat kata dia adalah orang yang begitu takut dengan resiko.
Sampai pada suatu saat tubuhnya bagai terhempas pada suatu padang rumput yang luas. Seluas pandangannya ke angkasa menatap segala sesuatu yang warnanya cerah. Matahari, langit seakan-akan berbicara dan membangunkan orang ini. Dia tersadar dia masih mempunyai harapan. Berusaha mendapatkan apa yang betul-betul dia inginkan, mengatakan apa yang hendak dia katakan, mengakui apa yang selama ini dia ingkari. Sehingga dia bisa terhindar dari dunia kekosongan seperti apa yang selama ini orang-orang katakan.